Animated Snake

Selasa, 14 Januari 2014

Benteng Van Der Wijck



Tidak hanya tentara Belanda saja yang pernah hidup di Benteng Van Der Wijck. Jenderal Besar Soeharto, penguasa Orde Baru bahkan sempat melewatkan lembar hidupnya di benteng yang terletak di Desa Sedayu, Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) sewaktu menjadi anggota KNIL.

Benteng kokoh yang kini dicat merah itu telah berganti-ganti fungsinya. Sejak dibangun saat terjadinya peperangan Pangeran Diponegoro sekitar 1825-1830, Benteng Van Der Wijck digunakan sebagai tempat pertahanan. Meski demikian, ada sejumlah ahli yang yakin kalau benteng itu bukan merupakan benteng pertahanan, melainkan sebagai benteng logistik dan Puppilen School atau sekolah calon militer. Secara pasti memang tidak ada sejarah yang mencatat secara persis untuk apa saja benteng itu difungsikan.
Untuk berkeliling benteng dengan jalan kaki santai membutuhkan waktu sekitar 30 menit menyusuri lantai satu dan dua. Di lantai satu dan dua terdapat masing-masing 16 ruangan besar dengan ukuran 18 x 6,5 m. Sementara ruang kecil di lantai satu berbagai macam ukuran ada 27 ruangan, sementara di lantai dua terdapat 25 ruangan. Pada lantai satu terdapat empat pintu gerbang, 72 jendela, 63 pintu antarruangan maupun pintu keluar benteng, 8 anak tangga ke lantai dua serta dua anak tangga darurat. Sedangkan di lantai dua, terdapat 84 jendela, 70 pintu penghubung dan empat anak tangga ke bagian atap.
                       

            Bahkan Sekarang benteng Van Der Wijck sudah menjadi obyek wisata yang disenangi pengunjung. Karena disana banyak yang bisa dinikmati baik wisata sejarah maupun wisata keluarga.

OK… SEKIAN…